Pemerintah China baru-baru ini mengeluarkan peringatan kepada warganya yang berada di Jepang untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi besar. Menurut laporan Global Times, Kedutaan Besar China di Jepang merilis pemberitahuan ini pada Senin, menyusul laporan pemerintah Jepang yang mengungkapkan potensi gempa besar di Palung Nankai. Penilaian terbaru yang dirilis pada 31 Maret menyebutkan bahwa kemungkinan gempa besar dalam 30 tahun ke depan meningkat dari 70% menjadi 80%, dengan perkiraan korban jiwa mencapai 298.000 orang serta kerugian ekonomi sekitar US$1,8 triliun.
Kedutaan China menekankan pentingnya warga untuk mengikuti perkembangan informasi terkait gempa, merencanakan perjalanan, studi, atau pembelian properti dengan mempertimbangkan faktor risiko. Selain itu, mereka juga mengimbau agar warga mengidentifikasi lokasi evakuasi terdekat dan mengikuti arahan evakuasi dari pemerintah setempat tanpa menunda. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Jepang mengenai peringatan ini.
Sebagai informasi tambahan, gempa besar terakhir di Palung Nankai terjadi pada tahun 1946, dan wilayah Jepang yang termasuk dalam “Cincin Api” memang kerap dilanda gempa besar. Gempa besar Jepang yang paling mematikan tercatat pada 11 Maret 2011 dengan magnitudo 9,0, yang memicu tsunami dahsyat dan bencana nuklir, menyebabkan hampir 20 ribu korban jiwa. Dalam 24 jam terakhir saja, tercatat enam gempa bermagnitudo di atas 2,5, menunjukkan betapa aktifnya aktivitas seismik di wilayah tersebut.