Di Desa Ogimi, yang terletak di utara pulau utama Okinawa, terdapat sebuah batu penanda yang berisi kalimat bijak dalam bahasa Jepang. Diterjemahkan, kalimat tersebut menyarankan bahwa pada usia 80, seseorang masih muda, dan pada usia 90, jika leluhur mengundang untuk datang ke surga, sebaiknya menunggu hingga usia 100 tahun sebelum mempertimbangkannya. Hal ini mencerminkan pola hidup yang luar biasa di Ogimi, yang memiliki banyak penduduk berusia seratus tahun. Bahkan, pada sensus terakhir, 15 dari 3.000 penduduknya tercatat berusia lebih dari seratus tahun, dengan 171 lainnya berusia 90-an.
Sebelum pandemi COVID-19, desa ini mulai menarik perhatian wisatawan yang penasaran dengan rahasia umur panjang penduduknya. Ogimi adalah bagian dari Okinawa, yang dikenal sebagai “zona biru,” sebuah wilayah yang ditemukan oleh penjelajah National Geographic, Dan Buettner, yang menyebutkan bahwa orang-orang di sini hidup lebih lama dan lebih bahagia. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi umur panjang di Okinawa adalah pola makan, gaya hidup sosial, dan faktor genetika.
Pola makan masyarakat Okinawa terkenal kaya akan sayuran dan buah-buahan, serta mengonsumsi lebih banyak ikan dibandingkan daging. Mereka juga mengutamakan pembatasan kalori, yang dianggap membantu memperpanjang usia. Selain itu, masyarakat Okinawa sangat menekankan pentingnya hubungan sosial melalui kegiatan seperti moai, kelompok sosial yang mendukung kesejahteraan mental. Bahkan selama pandemi, mereka tetap menjaga kebersamaan dan menyesuaikan cara bertemu dengan teknologi, seperti pertemuan daring.