Author Archives: MoyoLoyo

https://tsuhanfx.com

Jepang Desak Trump Cabut Tarif Baru, Akazawa Bawa Misi Penting ke Washington

Negosiator utama Jepang, Akazawa Ryosei, menyatakan tekadnya untuk terus menekan pemerintahan Presiden Donald Trump agar meninjau kembali kebijakan tarif terhadap Jepang dalam putaran lanjutan negosiasi dagang. Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang itu dijadwalkan bertolak ke Washington pada Kamis, 1 Mei 2025, guna bertemu dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent.

Sebelum keberangkatannya, Akazawa menegaskan kepada media bahwa Jepang menuntut penghapusan seluruh tarif baru yang diberlakukan terhadap negaranya. Ia menekankan bahwa sikap Jepang dalam hal ini tidak akan berubah dan menjadi prioritas utama dalam perundingan tersebut. Akazawa menolak memberikan ruang kompromi dalam hal pengenaan tarif, dengan menyatakan bahwa ia tengah mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak tanpa mengorbankan kepentingan nasional Jepang.

Lebih lanjut, Akazawa mengungkapkan harapannya untuk menggeser fokus pembicaraan dari tarif ke topik lain seperti investasi dan kerja sama ekonomi. Ia menyampaikan bahwa Jepang ingin memperkuat hubungan ekonomi melalui pendekatan yang lebih konstruktif dan saling menguntungkan. Pemerintah Jepang juga menyoroti kontribusi investasi Jepang dalam menciptakan lapangan kerja di AS, serta upaya nyata dalam mengurangi defisit perdagangan antara kedua negara yang telah menjadi perhatian utama Washington.

Menurut Akazawa, Jepang adalah mitra strategis yang memiliki nilai khusus bagi Amerika Serikat, dan oleh karena itu layak mendapatkan perlakuan yang berbeda serta dijadikan sebagai teladan dalam hubungan dagang internasional. Ia berharap bahwa pertemuan mendatang dapat menghasilkan arah baru dalam hubungan bilateral yang lebih seimbang, dan mampu membuka jalan bagi kebijakan ekonomi yang adil serta saling menguntungkan di tengah ketegangan global yang terus berkembang.

Indonesia Siap Tingkatkan Kerja Sama Pertanian dengan Palestina dan Jepang

Menteri Pertanian Indonesia, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan kesiapan Indonesia untuk memperkuat kerja sama di sektor pertanian dengan Palestina dan Jepang sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, Menteri Pertanian Palestina dijadwalkan untuk melakukan kunjungan ke Indonesia pada Mei 2025 guna membahas rencana kolaborasi pertanian dan menjajaki potensi kemitraan jangka panjang antara kedua negara.

Pernyataan tersebut disampaikan Sulaiman dalam rapat koordinasi dengan petugas penyuluh pertanian yang diselenggarakan secara daring dan luring di Jakarta pada hari Sabtu. Selain Menteri Palestina, Menteri Pertanian Jepang juga dijadwalkan mengadakan pertemuan resmi dengan pemerintah Indonesia minggu depan untuk membahas kemungkinan kerja sama yang saling menguntungkan di bidang pertanian berkelanjutan.

Sulaiman menjelaskan bahwa kerja sama Indonesia dengan Palestina tidak hanya akan difokuskan pada sektor pertanian, tetapi juga melibatkan investasi strategis yang akan memungkinkan kedua negara untuk berkembang bersama melalui berbagai program pertanian yang inovatif. Dia juga menekankan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat sektor pertanian nasional dan membuka peluang baru bagi Indonesia, Palestina, dan Jepang dalam bidang pertanian.

Menteri Pertanian juga menegaskan komitmen Indonesia untuk membantu Palestina dalam mengembangkan produk pertaniannya. “Indonesia selalu mendukung Palestina. Kami mengapresiasi Palestina dan siap memberikan peluang bagi mereka untuk mengembangkan produk pertanian mereka di Indonesia,” tambahnya dalam pernyataannya yang dipastikan pada Jumat.

Sebelumnya, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, mengunjungi kantor Kementerian Pertanian di Jakarta pada hari Kamis. Dalam sambutannya, duta besar mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan berkelanjutan Indonesia kepada Palestina, terutama di sektor pertanian. Dia juga berharap agar para ahli dan profesional pertanian Palestina dapat dikirim ke Indonesia untuk belajar dan berkolaborasi dalam berbagai proyek pertanian.

Pemandangan Mode Tokyo yang Berkembang: Perpaduan Antara Tradisi dan Inovasi

Jepang telah lama dikenal sebagai tempat yang sangat maju dalam hal mode, dengan campuran gaya jalanan yang berani dan loyalitas kuat terhadap merek mewah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, lanskap mode telah berkembang, dengan generasi muda yang beralih dari logo dan tren yang mencolok. Tokyo Fashion Week telah menjadi platform bagi desainer-desainer baru untuk bersinar, meskipun banyak merek Jepang yang paling sukses masih lebih memilih untuk memamerkan koleksi mereka di Paris. Dunia mode di Jepang kini lebih kompleks, dengan generasi muda yang memilih perpaduan antara keindividualan, berbelanja barang bekas, dan kesederhanaan. Toko barang bekas semakin populer, memungkinkan konsumen menemukan barang berkualitas dengan harga terjangkau, mengurangi kebutuhan akan fast fashion. Selain itu, mode Jepang kini mengutamakan pendekatan yang lebih pribadi, dengan penekanan pada pemahaman bentuk tubuh dan pemilihan warna berdasarkan rona kulit seseorang.

Berbeda dengan mentalitas tren yang sering terlihat di Barat, budaya mode Tokyo telah lama mengadopsi kemewahan yang tenang dan keberlanjutan. Desainer lokal seperti Auralee dan Stein memimpin jalan dengan desain yang sederhana dan berkualitas tinggi yang mencerminkan permintaan yang berkembang untuk keterampilan dan keaslian. Fokus pada kualitas di atas kuantitas ini tertanam dalam DNA budaya Jepang, di mana konsep “mottainai” — tidak membuang atau menyia-nyiakan barang — sangat relevan dengan pilihan mode. Generasi muda kini beralih dari tampilan kekayaan yang mencolok, memilih barang yang sesuai dengan gaya pribadi mereka daripada mengejar tren yang cepat berlalu. Perubahan ini juga terlihat di Tokyo Fashion Week, di mana tidak adanya budaya influencer memungkinkan fokus tetap pada pakaian itu sendiri, menyoroti visi kreatif desainer daripada dukungan selebriti. Meskipun ada tantangan seperti penurunan ekonomi pasca-Covid, dunia mode Tokyo terus berkembang, menawarkan keseimbangan unik antara tradisi dan inovasi.

Putra Mahkota Akishino Hargai Paus Fransiskus dalam Misa Peringatan di Tokyo

Putra Mahkota Akishino mewakili Kaisar Naruhito dalam misa peringatan untuk Paus Fransiskus pada hari Minggu di Katedral St. Mary di Distrik Bunkyo, Tokyo. Misa yang diselenggarakan oleh Apostolik Nunsiat Jepang ini dihadiri oleh sekitar 1.000 orang, termasuk Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang, George Glass. Sebuah potret Paus Fransiskus, yang meninggal pada usia 88 tahun, dipajang dengan jelas selama acara tersebut sebagai penghormatan atas jasa dan warisan beliau. Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako memberikan karangan bunga yang indah sebagai tanda penghormatan kepada Paus yang telah meninggal dunia, menunjukkan kedalaman rasa kehilangan mereka atas kehilangan tokoh besar tersebut.

Setelah misa selesai, Putra Mahkota Akishino menghormati Paus dengan meletakkan bunga anyelir putih di atas meja bunga dan membungkuk dengan penuh penghormatan, sebagai simbol penghargaan terakhir kepada Paus Fransiskus. Hubungan beliau dengan Paus Fransiskus dimulai pada tahun 2016, ketika beliau dan Permaisuri Kiko melakukan kunjungan kehormatan ke Roma dan bertemu dengan Paus di Vatikan. Pada pertemuan tersebut, mereka berdiskusi tentang hubungan antara Jepang dan Vatikan. Pada tahun 2019, Kaisar Naruhito juga mengadakan pertemuan yang penuh makna dengan Paus Fransiskus di Istana Kekaisaran Tokyo, yang memperkuat hubungan bilateral antara kedua pihak.

Pada hari meninggalnya Paus, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako segera mengutus Koro Bessho, Kepala Kamar Kerajaan, untuk pergi ke Apostolik Nunsiat Jepang di Tokyo untuk menyampaikan ucapan belasungkawa mereka secara langsung. Selain itu, Kaisar juga mengirimkan telegram kepada Kardinal Kevin Farrell, pejabat Vatikan yang menangani urusan gereja, untuk menyampaikan belasungkawa dari dirinya, Permaisuri Masako, serta dari Kaisar Emeritus Akihito dan Permaisuri Emerita Michiko, yang juga merasa kehilangan atas meninggalnya Paus yang sangat dihormati di seluruh dunia.

Emisi Gas Rumah Kaca Jepang Cetak Rekor Terendah Dua Tahun Berturut-turut

Emisi gas rumah kaca Jepang mencapai titik terendah baru pada tahun fiskal 2023 untuk tahun kedua secara berturut-turut, didorong oleh menurunnya aktivitas manufaktur serta peningkatan penggunaan energi terbarukan dan nuklir dalam pembangkit listrik, menurut keterangan pemerintah. Sepanjang tahun yang berakhir pada Maret 2024, total emisi nasional tercatat sebesar 1,07 miliar ton setara karbon dioksida, turun 4 persen dibandingkan tahun fiskal 2022, dan menjadi level terendah sejak data sebanding tersedia mulai tahun fiskal 1990.

Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh kontribusi energi terbarukan dan nuklir yang menyumbang lebih dari 30 persen dari total produksi listrik Jepang, serta berkurangnya konsumsi energi dan produksi industri, sebagaimana dijelaskan oleh pejabat Kementerian Lingkungan Hidup. Jepang menargetkan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050 dengan menghitung penyerapan karbon oleh hutan, serta mengincar pengurangan emisi sebesar 60 persen pada tahun fiskal 2035 dan 73 persen pada tahun fiskal 2040 dibandingkan dengan angka tahun fiskal 2013.

Data terbaru menunjukkan bahwa emisi pada tahun fiskal 2023 sudah turun 27,1 persen dibandingkan tahun 2013, memperlihatkan bahwa negara ini berada di jalur yang tepat menuju target tersebut. Penurunan emisi sebesar 4,0 persen di sektor manufaktur dan 6,8 persen di sektor rumah tangga, yang kemungkinan disebabkan oleh musim dingin yang lebih hangat, juga tercatat dalam periode ini. Menteri Lingkungan Hidup Keiichiro Asao menegaskan dalam konferensi pers bahwa meski penurunan ini menunjukkan tren positif, upaya berkelanjutan dari semua pihak masih sangat diperlukan. Data emisi ini telah dilaporkan kepada sekretariat Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim.

Trump Optimistis, AS dan Jepang Hampir Capai Kesepakatan Tarif

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan pada Jumat bahwa Washington semakin mendekati kesepakatan perdagangan dengan Jepang di tengah negosiasi tarif yang sedang berlangsung, demikian dilaporkan oleh The Wall Street Journal. Pernyataan ini muncul menjelang kunjungan Ryosei Akazawa, Menteri Ekonomi Jepang sekaligus negosiator utama, yang dijadwalkan mengunjungi AS selama tiga hari mulai Rabu untuk melanjutkan perundingan tahap kedua. Pada kunjungan sebelumnya ke Gedung Putih, Akazawa mendorong Trump untuk meninjau kembali tarif yang berdampak pada berbagai produk ekspor Jepang, terutama dari sektor otomotif yang menjadi andalan negaranya.

Trump pun menegaskan bahwa hubungan antara dirinya dan Jepang sangat baik, dan mereka hampir mencapai kesepakatan, meski tidak memberikan rincian lebih lanjut kepada para wartawan. Di saat yang sama, Jepang mengumumkan serangkaian langkah darurat untuk mengurangi dampak ekonomi akibat tarif tersebut. Langkah-langkah ini mencakup dukungan pembiayaan untuk perusahaan dan inisiatif untuk mendorong belanja konsumen, bertujuan menenangkan kekhawatiran bahwa beban tarif bisa memperburuk kinerja ekspor dan melemahkan ekonomi nasional, sebagaimana dilaporkan oleh Kyodo News.

Sebelumnya, pemerintahan Trump memberlakukan tarif sebesar 24% terhadap impor dari Jepang, meskipun memberikan kelonggaran selama 90 hari bagi sebagian besar negara kecuali China. Tokyo terus mendesak Washington agar Jepang dikecualikan dari kebijakan tersebut dan berupaya keras mencari solusi damai melalui jalur diplomatik.

Peluang Kerja di Jepang Terbuka Lebar untuk Tenaga Kerja Indonesia

Ketua Ikatan Pengusaha Kenshuusei Indonesia (IKAPEKSI), Pranyoto Widodo, mengungkapkan bahwa Jepang saat ini membutuhkan sekitar 150.000 tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia, di berbagai sektor. Lowongan pekerjaan ini terutama terbuka di sektor manufaktur, seperti pengecoran logam dan otomotif, serta sektor konstruksi yang masih sangat membutuhkan tenaga kerja baru untuk memenuhi permintaan yang terus berkembang.

Pranyoto menambahkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di Jepang, terutama mengingat kualitas SDM Indonesia yang terus meningkat. Ikapeksi berkomitmen untuk membantu mempersiapkan calon tenaga kerja dengan meningkatkan kompetensi mereka agar lebih siap bersaing di dunia kerja internasional, khususnya di Jepang. Untuk itu, Ikapeksi bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI untuk menyediakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar global.

Sebagai langkah awal, Pranyoto menyarankan calon tenaga kerja, terutama yang baru lulus, untuk mempersiapkan diri dengan mengikuti pelatihan bahasa Jepang. Salah satu tujuan utamanya adalah agar mereka dapat memperoleh sertifikasi bahasa Jepang, terutama Sertifikat Japanese Language Proficiency Test (JLPT) N4, yang sangat dibutuhkan oleh pengusaha Jepang di berbagai sektor pekerjaan.

Pranyoto juga menekankan bahwa pengusaha Jepang sangat tertarik untuk merekrut tenaga kerja asal Indonesia, yang dianggap memiliki etos kerja tinggi dan kemampuan yang dapat bersaing di pasar global. Dengan adanya peluang ini, program magang ke Jepang pun diharapkan dapat membantu mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Setelah menyelesaikan masa magang selama tiga tahun, para tenaga kerja tersebut memiliki kesempatan untuk kembali bekerja di Jepang dengan penghasilan yang lebih besar, yang tentunya akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan baik bagi tenaga kerja itu sendiri maupun keluarga mereka.

Tegangan Diplomatik Akibat Persembahan Ritual di Kuil Yasukuni

Pemerintah Tiongkok secara resmi mengajukan protes setelah Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, memberikan persembahan ritual di Kuil Yasukuni, diikuti dengan kunjungan puluhan anggota parlemen Jepang ke kuil yang kontroversial tersebut di Tokyo. Kedutaan Besar Tiongkok di Jepang menilai tindakan Ishiba dan para legislator Jepang sebagai penghinaan terhadap keadilan sejarah dan mencerminkan sikap salah Tokyo dalam mengatasi isu-isu masa lalu.

Menurut penjelasan Kedutaan Besar Tiongkok, Kuil Yasukuni merupakan simbol spiritual dan sarana bagi militerisme Jepang dalam memicu perang agresi, mengingat di dalam kuil tersebut terdapat penghormatan kepada 14 penjahat perang Kelas A yang dihukum atas kejahatan-kejahatan berat selama Perang Dunia II.

Persembahan ritual yang dikirim oleh PM Ishiba terjadi pada Senin lalu, sementara sekitar 70 anggota parlemen Jepang mengunjungi kuil pada hari berikutnya, bertepatan dengan dimulainya festival musim semi yang berlangsung selama tiga hari.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan juga menyatakan rasa kecewa mereka atas tindakan PM Ishiba dan kunjungan sejumlah legislator ke kuil yang terus menjadi sumber ketegangan diplomatik di kawasan Asia Timur.

Kuil Yasukuni didirikan oleh Kaisar Meiji pada tahun 1869 untuk menghormati tentara Jepang yang gugur dalam berbagai perang sejak Restorasi Meiji. Kini, kuil ini menjadi monumen bagi sekitar 2,5 juta korban perang, termasuk 14 individu yang dihukum sebagai penjahat perang setelah Perang Dunia II.

Kunjungan pejabat Jepang ke kuil ini terus menjadi masalah diplomatik yang memicu ketegangan antara Jepang dan negara-negara tetangga, terutama Tiongkok dan Korea Selatan. Kedua negara menilai tindakan ini sebagai indikasi bahwa Jepang belum sepenuhnya mengakui dan bertanggung jawab atas agresi militernya di masa lalu.

Jepang juga pernah menjajah Semenanjung Korea dan menginvasi Tiongkok sebelum serta selama Perang Dunia II. Sejumlah politisi konservatif Jepang kerap mendapat kritik karena dianggap meremehkan permintaan maaf yang pernah disampaikan oleh pemerintah Jepang sebelumnya.

Sapporo Summer Festival: Musim Panas Penuh Warna di Utara Jepang

Musim panas di Jepang tak hanya ditandai oleh suhu yang mencapai lebih dari 30 derajat Celsius, tapi juga oleh hadirnya berbagai festival penuh keceriaan. Salah satu perayaan yang paling dinantikan adalah Sapporo Summer Festival, yang setiap tahunnya menghidupkan suasana Kota Sapporo di Hokkaido. Festival ini menjadi daya tarik istimewa karena mematahkan citra Hokkaido sebagai wilayah bersalju, menghadirkan kemeriahan warna, musik, dan semangat masyarakat dalam suasana musim panas. Festival tahunan ini telah digelar sejak tahun 1954 dan akan kembali hadir pada 18 Juli hingga 16 Agustus 2025.

Sapporo Summer Festival berlangsung selama satu bulan penuh dan menghadirkan beragam acara menarik di berbagai titik kota. Di Odori Park, pengunjung dapat menikmati beer garden raksasa yang menyajikan bir dari berbagai merek ternama seperti Kirin dan Sapporo, serta bir internasional. Sambil mencicipi aneka hidangan, suasana taman pun semakin hidup dengan tawa dan musik yang meriah. Tak hanya itu, pertunjukan tradisional Bon Odori juga digelar di lokasi yang sama, mengajak pengunjung untuk ikut menari bersama dalam balutan yukata musim panas, meski jadwal pastinya baru akan diumumkan pada bulan Mei.

Selain itu, Tanuki Festival yang berlangsung di Tanukikoji Shopping Street akan menyemarakkan pusat perbelanjaan legendaris ini dengan dekorasi, penampilan budaya, dan penawaran menarik. Digelar pada tanggal 18 Juli hingga 16 Agustus 2025, festival ini sudah mencapai gelaran ke-72. Tidak ketinggalan, kawasan Susukino pun turut meriah dengan Susukino Festival dan parade Oiran Dochu yang menjadi ciri khasnya. Bagi siapa pun yang ingin menikmati hangatnya musim panas di Jepang, Sapporo Summer Festival menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.

Jepang Dorong Perdagangan Bebas dalam Kunjungan PM Ishiba ke Asia Tenggara

Perdana Menteri Jepang, Ishiba Shigeru, direncanakan akan melakukan lawatan penting ke Vietnam dan Filipina pada pekan depan. Kunjungan ini bertujuan untuk mengadakan dialog strategis dengan para pemimpin kedua negara terkait kebijakan tarif baru yang diberlakukan oleh Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump. Agenda ini disusun secara matang guna membuka ruang pembicaraan tingkat tinggi secara terpisah dengan masing-masing kepala negara, demi memperkuat sinergi kawasan.

Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin negara diharapkan akan membahas dampak luas dari kebijakan tarif tersebut, termasuk potensi gangguan terhadap stabilitas sistem perdagangan bebas global dan dampaknya terhadap perekonomian negara-negara berkembang di Asia Tenggara. Mereka juga kemungkinan besar akan bertukar informasi terkait alasan dan klaim yang diajukan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam menerapkan kebijakan proteksionis yang kontroversial tersebut.

Ishiba diperkirakan akan menegaskan pentingnya menjaga tatanan internasional yang terbuka dan bebas, yang berlandaskan pada prinsip supremasi hukum. Ia ingin memastikan bahwa Jepang, bersama dengan Vietnam dan Filipina, tetap konsisten dalam membela prinsip-prinsip perdagangan adil di tengah perubahan kebijakan global yang penuh ketidakpastian.

Tak hanya isu ekonomi, kerja sama di bidang keamanan juga menjadi bagian penting dari pembahasan. Terutama karena meningkatnya aktivitas maritim Tiongkok yang dianggap dapat mengancam kestabilan regional. Jepang memandang perlunya mempererat koordinasi keamanan dengan kedua negara tersebut guna menjaga kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Langkah diplomatik ini dipandang sebagai upaya nyata Jepang dalam memperkuat perannya di Asia Tenggara, serta menjaga keseimbangan regional di tengah tekanan geopolitik yang semakin dinamis dan menantang.